![]() |
Pencanangan BIAS di SD Muhamamdiyah 8 dan 10 Banjarmasin (foto: MC Kalsel) |
OKEJA.COM, BANJARMASIN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berupaya meningkatkan kekebalan tubuh anak-anak terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), termasuk kanker leher rahim (serviks) melalui imunisasi Human Papillomavirus (HPV), dengan mencanangkan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2025 di SD Muhammadiyah 8 dan 10 Banjarmasin dengan memberi vaksin Measles Rubella (MR) pada 114 siswa kelas satu dan vaksin HPV untuk 67 siswi kelas lima.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Diauddin, mengapresiasi kebijakan nasional yang kini memberikan akses gratis terhadap imunisasi HPV dan vaksin pneumonia yang sebelumnya hanya bisa didapat dengan biaya tinggi di layanan spesialis.
“Dulu hanya orang mampu yang bisa mengakses vaksin ini. Sekarang gratis untuk semua, tapi justru tantangan kita adalah hoaks. Mari kita lawan bersama informasi menyesatkan,” ujar Kadinkes Kalsel di Banjarmasin pada Kamis (7/8/2025) melansir dari infopublik.id
Diauddin mengungkapkan, Provinsi Kalimantan Selatan berhasil mencapai 102 persen untuk Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada tahun 2024. Namun, cakupan imunisasi HPV masih 81 persen untuk dosis pertama dan 85 persen untuk dosis kedua, masih di bawah target nasional.
“Mudah-mudahan dengan pencanangan hari ini, kita bisa kejar target nasional 90 persen untuk imunisasi HPV. Ini semua demi masa depan anak-anak kita,” tuturnya.
Sementara itu, ketua panitia yang juga Kepala Bidang P2P Dinkes Kalsel, Anhar Ihwan, menekankan pentingnya imunisasi HPV karena kanker serviks merupakan penyebab kematian kedua tertinggi pada perempuan setelah kanker payudara.
“Provinsi Kalimantan Selatan menempati posisi ke-6 nasional dalam kasus rawat inap kanker serviks. Kita harus serius melindungi anak-anak kita,” kata dia.
Sekedar informasi, sebanyak 73.179 anak perempuan di Kalsel menjadi target sasaran imunisasi HPV tahun ini, dan vaksin telah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota.
Adapun Direktur Imunisasi Kemenkes RI, Prima Yosephine, menyampaikan bahwa Indonesia sejalan dengan target global menargetkan eliminasi kanker leher rahim pada tahun 2030. Untuk mencapai itu, cakupan vaksinasi HPV perlu mencapai minimal 90 persen pada anak-anak perempuan kelas 5 dan 9 SD.
“Salah satu cara untuk mencegah kanker serviks adalah imunisasi HPV. Kita menargetkan cakupan minimal 90 persen secara nasional tahun 2025,” pungkas Prima Yosephine.
Program BIAS tahun ini diharapkan menjadi momentum sinergi antara pemerintah, sektor pendidikan, organisasi masyarakat, tokoh agama, dan orang tua dalam mewujudkan generasi sehat bebas dari kanker serviks.
Penulis : Akhmad
Editor : Fahri